Tindik pipi, juga dikenal sebagai tindik lesung pipi, adalah cara menempatkan perhiasan pada sisi wajah. Biasanya terletak tepat di atas mulut di mana lesung pipit muncul secara alami. Tindik jenis ini jarang dilakukan karena berisiko jika tidak dilakukan dengan benar. Sama seperti keputusan untuk melakukan tindik vagina, tindik lidah, tindik puting, pastikan Anda melakukannya dengan jasa penindik atau penindik yang berpengalaman.
Prosedur Tindik Pipi
Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan konsep tindik pipi, berikut adalah ikhtisar prosedurnya. Piercer pertama kali mencari kelenjar parotis, yang berperan dalam produksi air liur di dalam mulut. Ini penting karena jika kelenjar ini rusak saat ditindik, tidak ada cara untuk memperbaikinya.
Dengan cara ini Anda dapat melihat di mana tindik berada. Anda kemudian akan diminta untuk berkumur. Jika Anda khawatir tentang rasa sakit, ada pilihan untuk anestesi atau anestesi lokal.
Tindik pipi dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar mulut. Alatnya adalah jarum suntik, bukan suntikan seperti prosedur tindik lainnya. Jika Anda melakukan ini dari luar mulut Anda, Anda akan diminta untuk memasukkan dudukan ke dalam mulut Anda untuk mencegah jarum mengenai gusi atau lidah Anda.
Dalam beberapa kasus, ada juga tindik yang menggunakan jarum berulir agar perhiasan bisa langsung masuk ke dalam lubang.
Rasa sakit yang ditimbulkan
Berapa banyak rasa sakit yang Anda rasakan ketika Anda mendapatkan tindik pipi tergantung pada toleransi Anda. Karena pipi tidak mempunyai tulang rawan dan jaringan ikat, biasanya rasa sakitnya lebih ringan daripada tindik telinga atau hidung bagian atas.
Selain itu, juga akan terjadi reaksi berupa pembengkakan pada area tindik. Anda juga akan merasakan atau melihat darah selama proses pemulihan. Tapi ini akan berlalu dengan sendirinya, disertai tahap penyembuhan.
Bahaya Tindik Pipi
Dengan tindik pipi, kemungkinan risiko dan efek samping termasuk:
Kerusakan kelenjar parotis
Memang, orang yang menandai penindikan pertama tidak menyentuh kelenjar parotid. Namun, ada risiko kecelakaan. Jika ini terjadi, tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengembalikannya ke keadaan semula.
Luka dan risiko infeksi
Selain itu, beberapa efek samping yang bisa terjadi adalah luka di pipi. Jika disertai infeksi, akan muncul gejala seperti keluarnya cairan berwarna kekuningan, bengkak, nyeri terus-menerus, kemerahan dan gatal-gatal.