Mengenal Pembekuan Darah Pada Otak dan Pengobatannya

Pembekuan darah adalah bekuan darah yang disebabkan oleh perubahan bentuk darah dari cair menjadi seperti gel atau setengah padat. Kondisi ini bisa terjadi di mana saja, termasuk otak. Bekuan darah di otak, umumnya dikenal sebagai stroke, adalah suatu kondisi yang menghalangi aliran darah di otak, yang dapat membunuh sel-sel otak.

Mengenali gumpalan darah di otak

Dikutip penelitian, kasus pembekuan darah di otak umumnya tidak mengalami penyumbatan, melainkan berupa pendarahan yang terjadi di luar pembuluh darah otak.

Namun, kondisi ini juga berpotensi berbahaya karena gumpalan darah dapat menekan otak dan menyebabkan kebingungan. Kondisi yang paling serius bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.

Di sisi lain, ketika gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah, kondisi ini menjadi sangat berbahaya dan bahkan mengancam jiwa. Gumpalan darah kecil di otak bahkan dapat menyebabkan stroke iskemik. Karena itu, jika Anda mencurigai adanya bekuan darah di otak, segera pergi ke rumah sakit.

Cara mengobati pembekuan darah di otak

Bekuan darah yang tidak bergerak umumnya tidak berbahaya, tetapi bekuan darah yang pecah dan berjalan melalui pembuluh darah dapat tersangkut dan menghalangi aliran darah. Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis dan membutuhkan bantuan segera.

Bahkan jika Anda atau anggota keluarga pernah mengalami stroke. Semakin dini pengobatan diberikan, semakin besar kemungkinan bekuan darah di otak akan sembuh dan peluang untuk bertahan hidup meningkat. Ada beberapa jenis pengobatan untuk pembekuan darah di otak, antara lain:

Trombolisis

Gumpalan darah di otak, seperti stroke iskemik, sering diobati dengan obat suntik alteplase, sejenis obat darah fibrinolitik yang dapat melarutkan gumpalan darah dan mengembalikan aliran darah ke otak.

Trombektomi

Operasi ini menyedot untuk membersihkan bekuan darah di otak. Jenis pengobatan stroke akibat pembekuan darah pada otak tergantung dari jenis stroke yang dialami. Pada stroke iskemik, dokter Anda mungkin meresepkan obat untuk mencegah pembekuan darah lebih lanjut, trombektomi, atau operasi untuk mengurangi tekanan pada otak.

Sedangkan jika bekuan darah di otak menyebabkan stroke hemoragik, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengurangi pendarahan atau obat untuk menurunkan tekanan darah. Pembedahan mungkin juga diperlukan untuk menghilangkan kelebihan darah dan memperbaiki pembuluh darah yang rusak akibat stroke.