Cara Yang Benar Mengajarkan Anak Pekerjaan Rumah


Kewajiban anak di rumah merupakan hal yang harus ditanamkan orang tua sejak dini. Dengan cara ini, anak-anak dapat memahami tanggung jawab mereka sebagai seorang anak, yang dapat membantu orang tua ketika mereka kewalahan dengan semua situasi di rumah. Mereka juga bisa belajar tentang hubungan antara hak dan kewajiban anak yang harus dipenuhi. Menurut para ahli parenting, hal ini dapat membantu bayi merasa “perlu” dengan menanamkan tanggung jawab sejak dini dalam memenuhi kewajiban anaknya.

Bagaimana cara mengajarkan pekerjaan anak di rumah?

Anak-anak bisa belajar banyak dengan memenuhi kewajibannya di rumah. Tidak hanya mereka memiliki hak di rumah, tetapi anak-anak juga memiliki sejumlah kewajiban. Dengan cara ini, anak-anak dapat menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri, saudara mereka, anggota keluarga lainnya dan tentu saja orang tua mereka.

Rasa tanggung jawab ini sangat penting. Karena seiring bertambahnya usia, anak-anak harus tumbuh dewasa untuk bisa mandiri di masa depan. Lantas bagaimana cara membawa pulang kewajiban anak dalam keluarga?

Tidak ada yang sempurna

Sebagai orang tua Anda tentu memimpikan anak yang bisa melakukan banyak hal dalam waktu singkat. Nyatanya, tidak ada yang sempurna. Kewajiban anak di rumah harus diajarkan sejak dini. Namun, Anda harus memperkenalkannya secara perlahan sambil tetap bersenang-senang. Mengejar kesempurnaan dalam menjalankan kewajiban anak hanya akan menimbulkan ketidaksabaran. Akibatnya, proses mengenali kewajiban anak Anda di rumah bisa menjadi rumit.

Jangan tunda-tunda

Seringkali, orang tua akan merasa bahwa anak tidak cukup dewasa untuk memenuhi kewajiban anak di rumah. Percayalah, anak-anak tidak lemah seperti yang Anda pikirkan. Contoh tugas anak di rumah adalah membersihkan meja makan setelah makan malam. Hal ini memang sepele, namun dampaknya bagi anak akan sangat besar.

Berikan pujian

Sebagai orang tua, jangan pelit dengan pujian. Berikan pujian kepada anak, meskipun kewajibannya di rumah belum terpenuhi. Misalnya, Anda bisa memberikan pujian jika anak sedang sibuk memenuhi kewajibannya di rumah.
Sambil memujinya, Anda bisa terus memotivasinya. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk terus membangun momentum positif yang dapat memicu rasa semangat pada si kecil. Anak akan terbiasa dengan kewajibannya.

Konsisten dan Bertekad

Jangan terlalu lembut dalam memperkenalkan kewajiban anak di rumah. Tapi jangan terlalu keras juga. Seimbangkan sifat lembut dan tegas Anda agar si kecil bisa lebih semangat mengerjakan tugas-tugasnya di rumah.
Orang tua disarankan untuk tetap konsisten dan mengingatkan si kecil akan kewajibannya di rumah. Jika tidak, anak akan mulai melupakan kewajibannya dan bahkan meninggalkannya di rumah.