Mengenal Penyebab Gejala Dari Infeksi Balantidiasis


Balantidiasis merupakan infeksi usus yang terjadi oleh bakteri Balantidium coli. Bakteri ini menginfeksi usus besar manusia dan menghasilkan trofozoit mikroskopis menular atau kista yang diekskresikan dalam tinja. Meski balantidiasis sebenarnya jarang terjadi pada manusia, Anda tetap harus mewaspadainya dengan memahami gejala, penyebab, dan pencegahan infeksi.

Penularan balantidiasis

Seperti disebutkan sebelumnya, penyebab balantidiasis adalah parasit Balantidium coli. Balantidiasis juga dapat ditularkan melalui jalur fecal-oral, yaitu dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi.
Berikut beberapa cara penularan balantidiasis yang harus Anda waspadai:

Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi

Makanan yang tidak higienis atau tidak bersih dapat menyebabkan kontaminasi. Jadi jika Anda makan daging, buah-buahan atau sayuran yang terkontaminasi kotoran manusia atau hewan, Anda juga bisa terinfeksi balantidiasis.

Minum makanan dan mencuci dengan air yang terkontaminasi

Anda juga harus memperhatikan kualitas air. Penggunaan air yang tidak bersih, baik untuk minum dan mencuci makanan, meningkatkan risiko kontaminasi dari kotoran manusia atau hewan yang terkontaminasi, yang dapat menyebabkan balantidiasis.

Memiliki sanitasi yang buruk

Sanitasi yang buruk membuat sulitnya mencari sumber air minum bersih dan pembuangan air limbah yang memadai, meningkatkan risiko terpapar bakteri, termasuk yang menyebabkan balantidiasis.

Menyentuh kotoran hewan yang terkontaminasi

Jika Anda menyentuh kotoran hewan yang terinfeksi tanpa mencuci tangan, parasit Balantidium coli dapat menempel pada kotoran tersebut. Bakteri yang menempel ini dapat tertelan secara tidak sengaja saat Anda menyentuh makanan atau menyentuh wajah Anda.

Anda harus selalu memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Anda juga harus mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan melakukan beberapa tindakan pencegahan lainnya untuk meminimalkan risiko penularan balantidiasis.

Pengobatan dan pencegahan balantidiasis

Pengobatan Balantidiasis dapat dilakukan dengan meminum obat yang diresepkan oleh dokter. Jenis obat yang diresepkan biasanya antibiotik, seperti tetrasiklin, metronidazol, dan iodokuinol. Antibiotik ini diberikan untuk membunuh parasit protozoa Balantidium coli. Gunakan obat sesuai resep dokter. Konsultasikan dengan dokter jika terjadi reaksi yang tidak biasa setelah minum obat.

Pembedahan mungkin juga diperlukan jika usus besar berlubang. Prosedur pembedahan ini bertujuan untuk memperbaiki lubang di usus atau membuang bagian dari usus, yang bisa berbahaya jika tidak ditangani.